Bertapa di riuh runyam, padahal aku mencari sunyi
Kukira di dalam sunyi aku bisa bertanya dan engkau mendengarkan,
Riuh barisan berselimut putih bagai kabut sepanjang jalan menyala dendam
Menghunus kelewang dan mendera lampu-lampu sahabat malam,
Siapa yang engkau cari ?
“calon penghuni neraka.”
“ dimana dia atau mereka?”
“di ujung pedangku.”
Kemudian mereka menebas malam, membunuh percik terang di dalam gelap.
“Maaf, bukankah ia raja di dalam dirimu?”
“Siapa?”
“Kemunafikan.”
Jika engkau membaca sepotong kalimat, seperti ayat
Dan menyalakannya seperti sumbu obor,
Hendak membakar kegelapan
Dimanakah kegelapan itu?
Aku mencoba berdiam, mencari kesunyian
Kukira sunyi akan memberi waktu untuk bertukar pikiran,
Tapi di luar dinding hati gemuruh bukan hujan mau turun
Barisan buruh mengusung tuntutan ganti rugi dan kenaikan upah,
Mahasiswa melawan kekuasaan tak terjangkau di atas menara
Reply
Decay / Blog
RENUNGAN UNTUK BARISAN.
Bertapa di riuh runyam, padahal aku mencari sunyi
Kukira di dalam sunyi aku bisa bertanya dan engkau mendengarkan,
Riuh barisan berselimut putih bagai kabut sepanjang jalan menyala dendam
Menghunus kelewang dan mendera lampu-lampu sahabat malam,
Siapa yang engkau cari ?
“calon penghuni neraka.”
“ dimana dia atau mereka?”
“di ujung pedangku.”
Kemudian mereka menebas malam, membunuh percik terang di dalam gelap.
“Maaf, bukankah ia raja di dalam dirimu?”
“Siapa?”
“Kemunafikan.”
Jika engkau membaca sepotong kalimat, seperti ayat
Dan menyalakannya seperti sumbu obor,
Hendak membakar kegelapan
Dimanakah kegelapan itu?
Aku mencoba berdiam, mencari kesunyian
Kukira sunyi akan memberi waktu untuk bertukar pikiran,
Tapi di luar dinding hati gemuruh bukan hujan mau turun
Barisan buruh mengusung tuntutan ganti rugi dan kenaikan upah,
Mahasiswa melawan kekuasaan tak terjangkau di atas menara
Reply